Sabtu, 16 Desember 2017

PEMAHAMAN CARA KERJA RANGKAIAN KONTROL FORWARD-REVERSE

Tags

Jumat, 18 Agustus 2017

INSTALASI PHOTOCELL SERTA CARA KERJANYA

Tags
Photocell atau biasa disebut juga dengan Photocontrol adalah sebuah komponen listrik yang termasuk dalam saklar otomatis.

Cara Kerja Photocell

Cara kerja photocell adalah apabila bagian tertentu dari photocell terkena sinar matahari (pagi hingga sore) ataupun sebaliknya, yaitu bagian tertentu dari photocell tidak mendapat cahaya matahari ( malam) maka sebuah sensor didalam photocell akan bekerja, Sensor yang dimaksud pada umumnya adalah rangkaian elektornik berupa LDR ( Light Dependent Resistor ), yang akan bekerja menurut resistansi yang ditimbulkan oleh intensitas cahaya yang dibaca oleh sensor tersebut. Yaitu apabila photocell mendapatkan sinar matahari ( pagi hingga siang) maka resistansi yang ditimbulkan oleh intensitas cahaya yang terbaca oleh sensor menjadi besar, sehingga arus tidak dapat mengalir dan memutuskan jaringan menuju beban atau alat listrik lainya. Dan sebaliknya nilai resistansi yang ditimbulkan akan menjadi lebih kecil apabila sensor tidak terkena cahaya matahari ( malam ), sehingga arus listrik dapat mengalir dan dapat menghubungkan instalasi jaringan menuju beban ataupun alat listrik lainya.

Instalasi Photocell

Photocell pada umumnya digunakan pada lampu-lampu luar ruangan yang pengoperasiannya adalah sebuah rutinitas yang hendak dilakukan secara otomatis tanpa bantuan operator untuk mengoperasikannya secara rutin dan memiliki dua waktu operasi yaitu pada waktu matahari mulai bersinar ( pagi hingga sore ) dan pada waktu matahari tebenam ( malam ) .


Photocell pada umumnya memiliki 3 kabel yang harus disambungkan kejaringan listrik yang akan digunakan.
  1. Kabel berwarna Hitam yang pada umumnya disambungkan ke Line atau jaringan sumber listrik seperti PLN atau juga Baterai pada bagian positif (+).
  2. Kabel berwarna Putih, kabel ini pada umumnya tersambung pada Neutral / Nol pada jaringan sumber listrik seperti PLN atau juga Baterai pada bagian Negatif (-). Kabel ini juga terhubung langsung pada beban atau peralatan listrik yang akan di operasikan menggunakan photocell pada bagian Neutral / Nol nya.
  3. Kabel berwarna Merah, Kabel ini pada umumnya akan langsung tersambung pada beban atau peralatan listrik yang akan dioperasikan photocell pada bagian Load atau Positif (+) pada beban listrik DC.

Beberapa contoh penggunaan photocell yang sering dijumpai:

Lampu jalan raya, lampu taman publik, lampu mercusuar dan tentunya masih banyak lagi. Penggunaan photocell pada jaringan instalasi  rumah tangga memang sangat jarang digunakan, mungkin karena kurang mengenal cara kerja dari komponen listrik ini sehingga timer listriklah yang pada umumnya mengambil peranan dalam pengoperasian lampu otomatis pada instalasi lampu luar atau lampu taman rumah.

Minggu, 16 Juli 2017

PROXIMITY SWITCH PENGGERAK MOTOR 3FASA

Tags

Jumat, 02 Juni 2017

MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN TEKNIK PWM

Tags

        Motor DC adalah salah satu jenis motor listrik yang dapat bekerja apabila mendapatkan sumber tegangan DC (arus searah), yaitu sebuah komutator mengubah energi listrik menjadi energi mekanis berdasarkan prinsip kemagnetan. Seiring perkembangan zaman, motor DC kian digemari dan semakin banyak penggunaannya, Khususnya pada peralatan rumah tangga atau peralatan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Konstruksi yang lebih kecil dan ringan serta cara penggunaan motor DC memang lebih mudah dan tidak terlalu rumit, diiringi inovasi para penggemar serta para pengembang peralatan yang menggunakan motor DC, menjadikan penggunaan motor DC semakin mudah digunakan.

        Teknik pengaturan motor DC dengan cara memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dalam pulsa pada satu periode untuk menghasilkan tegangan yang berbeda dari sumber tegangan yang stabil dan pada frekwensi kerja yang tetap, atau biasa disebut Pulsa Width Modulation (PWM).
Hasilnya adalah semakin lebar pulsa pada sisi positif maka semakin cepat putaran motor DC tersebut, begitupun sebaliknya, Semakin lebar pulsa pada sisi negatif, maka semakin lambat putaran motor DC tersebut.

         Prinsip dan tujuan dari teknik ini adalah menghasilkan sinyal analog dari sebuah perangkat digital. Teknik PWM pada umumnya menggunakan teknik analog dan digital.
Pada teknik analog dapat menghasilkan perubahan pulsa yang sangat halus, sedangkan pada teknik digital perubahan pulsa tergantung dari jumlah variasi perubahan nilai pulsa tersebut.
Untuk sekarang para pengguna motor DC semakin mudah untuk dapat mengatur kecepatan motor DC yang akan digunakan, oleh karena banyaknya serta mudah ditemukan berbagai jenis module pengatur kecepatan motor DC.
Dibawah ini adalah video tentang mengatur kecepatan motor DC menggunakan teknik PWM dengan menggunakan module speed controller, serta cara pengawatannya.

Selasa, 09 Mei 2017

L-BOW PIPA 3D AUTOCAD 2012 PERINTAH SWEEP & SUBTRACT

Autocad adalah salah satu program penunjang dalam pembuatan gambar desain para enginner, Karena dengan menggunakan autocad maka proses mendesain suatu rancangan kerja dalam hal rancang bangun menjadi lebih mudah dan efisien. Hal ini dikarenakan autocad dapat menggambar sesuai skala asli rancangan yang dibuat. Sehingga jelas menghidari kesalahan dalam proses aktual nantinya.
Artikel ini adalah berisikan tutorial singkat tentang cara membuat L-Bow pipa 3D menggunakan autocad 2012 & cara menggunakan perintah Sweep & Subtract.

Langkah pertama Silahkan buka program pada laptop atau PC.
Setelah program autocad siap digunakan pilih tampilan layar Front  


Gunakan perintah Polyline

  • Klik pada layar
  • Masukan garis lurus ke atas 50 dan kesamping 50  seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Jumat, 21 April 2017

CARA KERJA RELAY LISTRIK

Tags
https://www.youtube.com/watch?v=_MgmdTB93Bw

        Relay termasuk dalam komponen panel listrik yang bekerja berdasarkan kemagnetan dasar. Berfungsi sebagai saklar atau switch pemutus dan penghubung suatu rangkaian sistem kelistrikan yang bekerja secara elektris. Pada umumnya pengaplikasian relay ini digunakan untuk pengaturan sistem pengontrolan rangkaian listrik, pengaturan perpindahan penggunaan tegangan listrik dari satu fasa 220 volt menjadi tegangan listrik 3 fasa 380 volt yang biasanya penggunaannya dibarengi dengan contactor magnet.

Konstruksi dasar relay :
  1. Coil (kumparan lilitan kawat tembaga).
  2. Kontak.
  3. Tuas (armature).
  4. Pegas.

  • Coil (kumparan lilitan kawat tembaga)
        Coil pada relay adalah kumparan kawat tembaga yang meliliti sebuah besi ferromagnetic sehingga menghasilkan medan magnet dan mengubah besi tersebut menjadi sebuah magnet yang dapat menarik dan menggerakan tuas (armature) apabila dialiri listrik.
Pada coil, banyaknya lilitan dan diameter kawat tembaga mempunyai nilai yang terkalkulasi untuk memperoleh tegangan listrik yang dibutuhkan serta dapat disesuaikan dengan besarnya kebutuhan gaya tarikan magnet yang dikeluarkan oleh besi ferromagnetic terhadap tuas yang dikaitkan pada pegas.
        Mengerti dan memahami fungsi dan cara kerja coil dapat menghindari kesalahan dalam penggunaan relay pada sumber tegangan listrik yang tidak tepat sehingga dapat mengakibatkan relay rusak atau coil pada relay tebakar.
Untuk relay pada umumnya tertulis pada spesifikasi relay untuk 220VAC, 24VDC, 12VDC, 5VDC. Maka sangatlah penting untuk memperhatikan hal ini.
  • Kontak
        Kontak pada relay merupakan susunan konstruksi bahan konduktor yang dapat berubah posisi melalui gaya mekanis yang dihasilkan oleh pergerakan tuas (armature).
Kontak pada relay pada umumnya tersusun menjadi 2, yaitu NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Pada setiap spesifikasi relay juga tertulis besarnya arus listrik yang dapat mengaliri kontak. Maka hal inipun harus diperhatikan dalam penggunaannya untuk menghindari kerusakan pada kontak relay.

  • Tuas (armature)
        Tuas (armature) pada umumnya berbahan dasar lebih sensitif menerima tarikan gaya magnet yang dihasilkan besi ferromagnetic yang telah menjadi magnet, tuas juga dikaitkan pada pegas untuk mengembalikan posisi tuas apabila tidak menerima gaya tarikan magnet. Pada tahap inilah terjadi perubahan dari energi listrik menjadi energi mekanis. Pada tahap ini juga terjadi perubahan posisi kontak relay yang pada mulanya tidak terhubung menjadi terhubung dan sebaliknya.


  • Pegas
        Pegas memiliki fungsi sebagaimana telah dijelaskan di atas, yaitu sebagai pengatur posisi kembalinya tuas apabila telah hilangnya gaya tarik magnet yang dikeluarkan oleh besi ferromagnetic, atau hilangnya aliran listrik yang mengalir melalui coil. Untuk pegas sendiri memiliki ukuran yang harus disesuaikan dengan gaya tarikan magnet, sehingga tuas dapat menarik pegas dengan mudah.

Peranan relay listrik pada dunia industri memang sangat banyak digunakan dalam berbagai macam rangkaian panel listrik oleh karena penggunaan serta suku cadang yang mudah didapat.
Demikian sedikit ulasan tentang cara kerja relay listrik.


CARA KERJA RELAY LISTRIK


Kamis, 30 Maret 2017

JENIS MOTOR LISTRIK SERTA PEMAHAMAN BEBAN MOTOR LISTRIK

Tags
Prinsip kerja motor listrik
Prinsip kerja motor listrik
    Motor listrik adalah perangkat elektromagnetis yang bekerja dengan cara merubah energi listrik menjadi energi mekanik. biasa digunakan sebagai alat bantu penggerak.
Contoh beberapa motor listrik yang sering dijumpai adalah pompa air, kipas angin, mixer pengaduk adonan makanan dan masih banyak lagi. Dari beberapa contoh diatas dapat dilihat bahwa energi listrik diubah menjadi energi mekanik sehingga dapat membatu pekerjaan yang mulanya dilakukan secara manual.

CARA KERJA MOTOR LISTRIK

    Arus listrik yang mengalir pada medan magnet akan memberikan gaya, dan apabila kawat yang membawa arus di bengkokan menjadi sebuah lingkaran, maka pada kedua sisi lingkaran yaitu pada sisi kanan medan magnet akan mendapat gaya pada arah yang berlawanan. Setiap pasang gaya akan menghasilkan tenaga putar atau biasa disebut sebagai torque sehingga kumparan dapat berputar.
Pada dinamo dapat dilihat terdapat banyak lingkaran kawat, ini bertujuan agar dapat menghasilkan tenaga putaran yang sama dan susunan elektromagnetik dapat menghasilkan medan magnet, atau disebut kumparan medan.


 PEMAHAMAN BEBAN MOTOR LISTRIK

    Beban pada motor listrik mengarah kepada tenaga putar/torque sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan.
  •  Beban torque constant
           Beban torque constant adalah beban yang keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun memiliki torque yang tetap.
  • Beban varible torque
           Beban variable torque adalah beban yang memiliki toque bervariasi dengan kecepatan operasinya.
  • Beban energi constant
          Beban energi constant adalah beban yang membutuhkan torque yang berbanding terbalik dengan kecepatan dan berubah-ubah.

JENIS MOTOR LISTRIK

      1. Motor Listrik AC
Sebagaimana dengan namanya motor listrik AC adalah motor listrik yang digerakan oleh sumber listrik arus bolak-balik.
Motor Listrik AC juga terbagi menjadi 2 jenis:
  • Motor Synchronous (sinkron) 
Motor synchronous bekerja pada kecepatan tetap pada frekwensi tertentu. Untuk motor ini memerlukan arus searah ( DC ) sebagai pembangkit daya.
  • Motor Induksi
Motor induksi adalah motor yang umum dan banyak digunakan pada industri maupun rumah tangga.
Karena jenis motor ini banyak dan mudah didapat dipasaran, baik untuk sparepart ataupun tempat untuk memperbaikinya apabila mengalami kerusakan. Selain itu juga memang untuk penggunaan motor induksi ini tidak sulit karena dapat langsung dihubungkan pada sumber daya AC.
Motor induksi sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
                  1. Motor induksi satu phase
Sesuai dengan namanya, motor ini menggunakan sumber daya listrik satu fasa, dan biasanya memerlukan tegangan listrik sebesar 220 volt. Motor jenis inilah yang biasa digunakan pada alat-alat industri maupun rumah tangga. Sebagai contoh adalah motor pompa air, kipas angin dan masih banyak lagi.
                  2. Motor induksi tiga phase
Dapat bekerja apabila diberi sumber daya listrik tiga fasa, dan untuk tegangan umumnya diberi tegangan listrik 380-400 volt. Memiliki daya yang lebih besar dibandingkan motor satu fasa.
Jenis motor ini dapat dijumpai pada mesin-mesin industri yang memang membutuhkan tenaga penggerak yang besar. Dalam dunia industri pengaplikasiannya adalah pompa-pompa berukuran besar, screw conveyor, dan masih banyak lagi mesin-mesin lainnya.
       2. Motor Listrik DC

Motor Listrik DC atau disebut juga dengan motor listrik arus searah. Sesuai dengan namanya motor ini menggunakan sumber daya listrik arus searah atau Direct Current.(DC). Untuk motor jenis ini penggunaannya lebih khusus, yaitu untuk penggunaan torque yang tinggi serta percepatan yang tetap.
Untuk motor DC ini juga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Separately excited
Separately excited bekerja menggunakan sumber daya listrik yang terpisah.
  • Self excited 
Self exited bekerja menggunakan sumber daya listrik sendiri dan terbagi juga menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Motor Shunt
  2. Motor Seri
  3. Motor Campuran
     Demikian sekilas tentang jenis motor listrik serta pemahaman beban motor listrik. Dan tentunya masih banyak lagi materi tentang motor listrik yang belum tertulis dalam artikel.
Semoga bermanfaat & terus berikan dukungan untuk memanjukan kelistrikan bangsa yang lebih baik.

Rabu, 01 Maret 2017

STAR DELTA STARTER MOTOR INDUKSI 3 FASA

Tags
      Star delta starter ( Y/Δ ) adalah salah satu pengawatan pada motor induksi 3 fasa yang sering dipakai pada instalasi motor-motor induksi industri. Tujuannya adalah untuk mengurangi arus start atau pengasutan motor induksi yang besar pada saat pergerakan pertama pada motor induksi, yang besarnya 5-7 kali arus nominal. Jelas stardelta starter ini lebih efisien dibandingkan motor harus langsung menggunakan pengasutan secara delta ( Δ ).

        Prinsip kerja dari star delta starter ini adalah dimulai dengan memberikan sambungan star ( Y ) pada motor induksi sebagai pengasutan awal yang bertujuan memberikan arus start lebih kecil, dapat dilihat dari perhitungan berikut :
          Uph = UL
                  √3
            Iph = ILY

Dan dilanjutkan dengan mengganti sambungan menjadi delta ( Δ ) dan dapat juga dilihat melalui perhitungan berikut :
         Uph = UL
           Iph = I
                  √3
Perpindahan sambungan star ( Y ) menjadi delta ( Δ ) dilakukan setelah motor induksi cukup memperoleh torque awal dan stabil dalam berputar.
Dalam hal ini perpindahan dari rangkaian star ( Y ) menjadi delta ( Δ ) dilakukan secara otomatis menggunakan komponen listrik yang disebut timer. Pada timer  pengaturan waktu perpindahan dapat diatur sesuai kebutuhan yang pada umumnya 5-10 detik.

        Komponen pada rangkaian Star Delta.

  • MCCB/MCB 3P.
  • Main Contactor.
  • Delta Contactor.
  • Star Contactor.
  • Timer.
  • Push button ON.
  • Push button OFF.
  • Lampu Indikator ON.
  • Lampu Indikator OFF.
  • Terminal Blok.


MCCB
      Dalam rangkaian stardelta terdapat sebuah komponen listrik yang disebut MCCB atau sering juga menggunakan MCB 3P. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai pembatas arus listrik yang nilai batasannya harus disesuaikan dengan beban /daya listrik motor induksi yang dipakai.

Main Contactor
      Main contactor berperan sebagai kontaktor utama yang akan memberikan arus dan tegangan utama kepada motor listrik.
Star Contactor
      Star contactor adalah kontaktor yang memberikan sambungan star ( Y ) yang digunakan pada saat start awal motor induksi yang pada umumnya berlangsung selama 5-10 detik.

Delta Contactor
      Delta contactor adalah kontaktor yang memberikan sambungan delta ( Δ ) yang digunakan setelah motor induksi stabil berputar, dalam hal ini umumnya bekerja melalui perintah timer yang diatur setelah 5-10 detik.

Timer
      Timer pada rangkaian stardelta berperan sebagai pengatur pergantian sambungan dari star ( Y ) menjadi delta ( Δ ) yang diatur 5-10 detik.

Thermal Overload Relay
        Thermal overload relay atau disingkat TOR. Berfungsi sebagai pengaman arus beban lebih pada rangkaian stardelta dan motor induksi. Pengaturan pada komponen inipun harus disesuaikan dengan penggunaan beban atau arus motor induksi yang digunakan. Komponen ini memiliki kontak yang berfungsi sebagai indikator terjadinya gangguan pada instalasi yang dapat dihubungkan kepada lampu tanda gangguan atau juga sirine gangguan instalasi pada rangkaian yang digunakan dengan menghubungkan ke kontak nomor 97 & 98 seperti pada gambar wiring diagram dibawah.

3LINE STARDELTA
3LINE STARDELTA
WIRING CONTROL STARDELTA
WIRING CONTROL STARDELTA

INSTALASI SAKLAR HOTEL/SAKLAR TUKAR DIRUMAH

Tags

Ilustrasi Kerja Saklar Hotel

Saklar hotel atau sering disebut juga saklar tukar ini sering kita jumpai pada instalasi listrik penerangan tangga atau biasa juga dijumpai pada instalasi listrik ruangan yang cukup besar dan memiliki 2 akses pintu keluar dan masuk yang berbeda. Tujuan penggunaan saklar hotel/saklar tukar ini adalah untuk memudahkan pengoperasian lampu atau alat listrik yang akan dimatikan atau dinyalakan baik melalui pintu atau tempat pertama maupun pintu atau tempat yang lain. Jelas sangat membantu dan memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan lampu atau alat listrik lainnya tanpa harus kembali menuju tempat pertama untuk mematikan atau menyalakan lampu atau alat listrik tersebut karna lampu atau alat listrik dapat dimatikan atau dinyalakan dari 2 tempat.

Sebelumnya pahamilah tentang konstruksi dan cara kerja dari saklar hotel atau saklar tukar melalui ilustrasi gambar diatas dan melalui banyak rekomendasi tentang saklar hotel/saklar tukar melalui sumber informasi lain.

Cara Penggunaannya:

Seperti terlihat pada gambar ilustrasi diatas yaitu pengguna keluar melalui pintu bagian atas dan akan menuju pintu bagian bawah melalui tangga. Maka untuk melaluinya tentu diperlukan cahaya untuk menerangi daerah tangga yang akan dilalui untuk menghindari kesalahan dalam melangkah pada setiap anak tangga yang dapat menyebabkan terjatuh. Maka pengguna dapat menyalakan lampu menggunakan saklar yang terdapat pada sisi dinding sebelah pintu bagian atas. Seperti terlihat pada ilustrasi gambar diatas lampu akan menyala untuk menerangi tangga yang akan dilalui, setelah melalui tangga dan sampai pada pintu bagian bawah, pengguna dapat langsung memadamkan lampu melalui saklar yang terdapat pada sisi dinding bagian bawah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebaliknya, baik itu dalam proses menyalakan lampu maupun untuk pemadaman lampu. Dari penjelasan diatas dapat dilihat perbedaan penggunaan saklar hotel dengan saklar seperti pada umumnya.

Setelah memahami konstruksi serta cara kerja dari saklar hotel atau saklar tukar, selanjutnya perhatikan gambar diatas juga untuk melihat cara kerja dan instalasi dari saklar hotel atau saklar tukar.

Cara Kerja Saklar hotel

Instalasi dapat dilakukan dengan mengikuti seperti terlihat pada ilustrasi gambar diatas.
Hal yang perlu diperhatikan juga adalah untuk sumber listrik dapat menggunakan sesuai dengan beban yang digunakan, pada contoh dalam artikel ini beban menggunakan lampu penerangan tangga.

Menyalakan lampu melalui saklar pintu atas.

1. Posisi awal kedua saklar adalah POS 1 &  POS 2.

Kondisi seperti terlihat pada ilustrasi gambar diatas:
  • Kontak pada saklar pintu atas POS1 yaitu, L dan 1 terhubung (NC).  L dan 2 terbuka (NO).
  • Kontak pada saklar pintu bawah POS2 yaitu, L dan 2 terhubung (NC). L dan 1 terbuka (NO).
2. Ubah posisi saklar pintu atas menjadi POS2.

Pada kondisi seperti terlihat pada ilustrasi gambar diatas.
Arus listrik akan mengalir dari sumber listrik menuju saklar pintu atas melalui Line terus mengalir melalui kontak nomor 2 dan berlanjut melalui kabel yang disambungkan dengan saklar pintu bawah kepada kontak nomor 2 berlanjut melalui Line untuk diteruskan ke lampu yang telah diberi kabel Neutral, Ini adalah proses menyalakan lampu tangga melalui saklar pada pintu atas seperti terlihat pada ilustrasi gambar diatas .

Memadamkan lampu menggunakan saklar pintu bawah.

 3. Ubah posisi saklar pintu bawah menjadi POS1.

Pada kondisi seperti terlihat pada ilustrasi gambar diatas.
Arus Listrik akan mengalir dari sumber listrik menuju saklar pintu atas melalui Line terus mengalir melalui kontak nomor 2 dan berlanjut melalui kabel yang disambungkan dengan saklar pintu bawah kepada kontak nomor 2 , oleh karena kondisi POS2 pada saklar pintu bawah berkondisi L dan 2 terbuka (NC) maka aliran arus listrik terputus hanya sampai pada kontak nomor 2 tersebut dan karena arus listrik tidak dapat diteruskan kepada kontak Line pada saklar pintu bawah maka lampu menjadi padam.
Pada hal diatas dapat dilakukan melalui kedua saklar, baik saklar pintu bawah maupun saklar pintu atas. 

Demikian informasi tentang instalasi saklar hotel/saklar tukar dirumah. Mengingat bahaya dan kerugian yang ditimbulkan akibat kesalahan dalam pekerjaan ini, maka sangat tidak disarankan bagi yang belum berpengalaman dan sedikit pengetahuan tentang kelistrikan untuk mengerjakannya. Utamakan keselamatan dalam mengerjakannya. Semoga bermanfaat.

Blog Archive