Forward-reverse atau dalam bahasa Indonesia maju dan mundur. Rangkaian listrik motor induksi forward-reverse, ada juga sebagian yang menggunakan kata maju-mundur ataupun bolak-balik, itu semua tergantung pada penerapan sistem ini sendiri.
Misalkan penerapan sistem ini pada mesin screw conveyor dan semacamnya, maka akan disebut menjadi sistem bolak-balik, hal ini dikarenakan sistem hanya digunakan untuk gerakan bagian dari mesin tersebut.
Lain lagi halnya untuk penerapan pada roda lori atau roda mesin yang bekerja menggerakan atau memindahkan posisi mesin tersebut, maka secara otomatis akan disebut sebagai sistem maju dan mundur.
Tentu berbeda lagi sebutan untuk mesin hoist atau crane karena pergerakan yang terjadi adalah naik dan turun. Maka semua itu tergantung dari penggunaan sistem ini sendiri, tetapi dapat dipastikan semua mesin tersebut pada dasarnya menggunakan sistem kontrol yang sama, yaitu forward-reverse.
Rangkaian forward-reverse sederhana memiliki beberapa komponen diantaranya adalah :
- Dua buah kontaktor magnet yang masing-masing kontaktor magnet memiliki satu buah kontak Normally Open (NO) dan satu buah kontak Normally Close (NC).
- Dua buah push button atau tombol start yang pada umumnya berwarna hijau dan berkontak Normally Open (NO) didalamnya.
- Satu buah push button atau tombol stop yang pada umumnya menggunakan warna tombol merah dan berkontak Normally Close (NC) didalamnya.
Namun mengingat bahaya kerusakan pada komponen dan mesin yang dapat menimbulkan kerugian, tentunya diperlukan komponen-komponen pendukung lainnya sebagai pengaman sistem, komponen dan motor listrik. Pada umumnya di dalam setiap sistem kontrol motor listrik 3 fasa terdapat pengaman gangguan sistem kontrol yaitu sebuah mcb 1 Pole, berfungsi sebagai pemutus arus pada sistem kontrol apabila terjadi gangguan atau short circuit pada komponen dan sistem kontrol.
Pada hal ini pengaman dapat juga menggunakan fuse dengan nilai ampere yang disesuaikan.
Selain itu salah satu komponen pengaman motor listrik dari gangguan arus berlebih yang dapat mengakibatkan motor listrik terbakar adalah Thermal Overload Relay atau yang umun disingkat TOR.
Untuk menghindari terjadi kerusakan pada komponen listrik maka penting dan perlu diperhatikan untuk dapat:
- Menyesuaikan penggunaan sumber tegangan listrik yang sesuai dengan tegangan kerja koil kontaktor magnet yang digunakan.
- Menyesuaikan spesifikasi kontaktor magnet terhadap motor listrik yang digunakan.
- Menyesuaikan spesifikasi Thermal Overload Relay terhadap motor listrik yang digunakan.
CARA KERJA SISTEM KONTROL FORWARD-REVERSE
- Setelah menaikan tuas mcb menjadi posisi ON, maka arus listrik akan mulai mengaliri kabel listrik melewati mcb menuju thermal overload relay pada kontak NC dengan nomor kontak 95 dan 96. Sedikit penjelasan tentang kontak themal overload relay 95 dan 96 ini akan menjadi Normally Open secara otomatis apabila nilai ampere yang melewati melebihi dari batas nilai ampere yang telah ditentukan untuk memustuskan aliran listrik pada sistem kontrol.
- Selanjutnya arus listrik akan menuju ke tombol stop dan terus mengalir hingga kontak Notmally Close (NC) forward serta kontak Normally Close (NC) reverse dan standby pada masing-masing tombol start forward dan reverse.
- Lanjutkan dengan menekan tombol start forward untuk menjalankan motor listrik berputar maju atau kekanan. Maka aliran listrik akan mengalir menuju koil kontaktor forward (A1) dan menjadikan koil kontaktor forward bertegangan kerja dan menjadi ON.
- Kontak kontaktor forward Normally Open menjadi Normally Close. Fungsi dari kontak ini adalah sebagai pengunci arus listrik yang mengalir menuju koil kontaktor forward agar tetap mengalir, meskipun tombol start forward telah dilepas dan menjadi Normally Open kembali.
- Kontak kontaktor forward Normally Close menjadi Normally Open. Kontak ini berfungsi sebagai pengaman, yaitu pemutus aliran arus listrik menuju koil kontaktor reverse melalui tombol start reverse, sehingga meskipun tombol start reverse ditekan maka tidak akan ada aliran listrik yang mengalir ke koil kontaktor reverse, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya hubungan singkat pada tegangan listrik 3 fasa.
- 3 buah kontak utama kontaktor magnet yang pada posisi OFF berkontak NO menjadi NC pada posisi ON dan mengalirkan aliran listrik 3 fasa menuju motor listrik melalui thermal overload relay.
Demikian sedikit penjelasan tentang pemahaman cara kerja rangkaian kontrol forward reverse.
Baik, sama2 gan, Trims sudah berkunjung.
BalasHapusSangat mengedukadi, semoga barokah ilmunya..
BalasHapus