Jumat, 21 April 2017

CARA KERJA RELAY LISTRIK

Tags

https://www.youtube.com/watch?v=_MgmdTB93Bw

        Relay termasuk dalam komponen panel listrik yang bekerja berdasarkan kemagnetan dasar. Berfungsi sebagai saklar atau switch pemutus dan penghubung suatu rangkaian sistem kelistrikan yang bekerja secara elektris. Pada umumnya pengaplikasian relay ini digunakan untuk pengaturan sistem pengontrolan rangkaian listrik, pengaturan perpindahan penggunaan tegangan listrik dari satu fasa 220 volt menjadi tegangan listrik 3 fasa 380 volt yang biasanya penggunaannya dibarengi dengan contactor magnet.

Konstruksi dasar relay :
  1. Coil (kumparan lilitan kawat tembaga).
  2. Kontak.
  3. Tuas (armature).
  4. Pegas.

  • Coil (kumparan lilitan kawat tembaga)
        Coil pada relay adalah kumparan kawat tembaga yang meliliti sebuah besi ferromagnetic sehingga menghasilkan medan magnet dan mengubah besi tersebut menjadi sebuah magnet yang dapat menarik dan menggerakan tuas (armature) apabila dialiri listrik.
Pada coil, banyaknya lilitan dan diameter kawat tembaga mempunyai nilai yang terkalkulasi untuk memperoleh tegangan listrik yang dibutuhkan serta dapat disesuaikan dengan besarnya kebutuhan gaya tarikan magnet yang dikeluarkan oleh besi ferromagnetic terhadap tuas yang dikaitkan pada pegas.
        Mengerti dan memahami fungsi dan cara kerja coil dapat menghindari kesalahan dalam penggunaan relay pada sumber tegangan listrik yang tidak tepat sehingga dapat mengakibatkan relay rusak atau coil pada relay tebakar.
Untuk relay pada umumnya tertulis pada spesifikasi relay untuk 220VAC, 24VDC, 12VDC, 5VDC. Maka sangatlah penting untuk memperhatikan hal ini.
  • Kontak
        Kontak pada relay merupakan susunan konstruksi bahan konduktor yang dapat berubah posisi melalui gaya mekanis yang dihasilkan oleh pergerakan tuas (armature).
Kontak pada relay pada umumnya tersusun menjadi 2, yaitu NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Pada setiap spesifikasi relay juga tertulis besarnya arus listrik yang dapat mengaliri kontak. Maka hal inipun harus diperhatikan dalam penggunaannya untuk menghindari kerusakan pada kontak relay.

  • Tuas (armature)
        Tuas (armature) pada umumnya berbahan dasar lebih sensitif menerima tarikan gaya magnet yang dihasilkan besi ferromagnetic yang telah menjadi magnet, tuas juga dikaitkan pada pegas untuk mengembalikan posisi tuas apabila tidak menerima gaya tarikan magnet. Pada tahap inilah terjadi perubahan dari energi listrik menjadi energi mekanis. Pada tahap ini juga terjadi perubahan posisi kontak relay yang pada mulanya tidak terhubung menjadi terhubung dan sebaliknya.


  • Pegas
        Pegas memiliki fungsi sebagaimana telah dijelaskan di atas, yaitu sebagai pengatur posisi kembalinya tuas apabila telah hilangnya gaya tarik magnet yang dikeluarkan oleh besi ferromagnetic, atau hilangnya aliran listrik yang mengalir melalui coil. Untuk pegas sendiri memiliki ukuran yang harus disesuaikan dengan gaya tarikan magnet, sehingga tuas dapat menarik pegas dengan mudah.

Peranan relay listrik pada dunia industri memang sangat banyak digunakan dalam berbagai macam rangkaian panel listrik oleh karena penggunaan serta suku cadang yang mudah didapat.
Demikian sedikit ulasan tentang cara kerja relay listrik.


CARA KERJA RELAY LISTRIK



EmoticonEmoticon

Blog Archive