Kamis, 24 Maret 2016

TEGANGAN LISTRIK TIGA FASA 380 VOLT

Tags
TEGANGAN LISTRIK 3 FASA 380 VOLT
konstruksi listrik tiga fasa
Tegangan listrik tiga fasa 380 volt biasa digambarkan dalam gambar diagram listrik yaitu tiga buah garis sejajar dengan inisial khusus di Indonesia pada masing-masing garis yaitu R, S, T dan di ikuti dengan satu buah garis yang berinisial N. Sedangkan konstruksi dari listrik tiga fasa 380 volt itu sendiri lebih dikenal dengan gambar tiga buah garis yang ujungnya saling bertemu dan memiliki sudut pertemuan masing-masing garis sebesar 120 derajat, yang pada masing-masing ujung garis ber inisial R, S, T dan pada pertemuan garis tersebut ber inisial N.


Dari gambar diatas dapat juga kita tentukan nilai sudut dari RTN dan TRN dengan menarik sebuah garis lurus dari ujung R sampai ke S hingga membentuk sebuah segitiga dengan inisial ujung-ujungnya adalah RSN. menggunakan rumus segitiga dimana kita ketahui sudut dalam segitiga adalah 180° maka 180°- 120°/2 = 30°
Tegangan listrik tiga fasa 380 volt adalah tegangan fasa ke fasa atau lebih dikenal dengan rumus :

V(line to line) = √3 > V(line to N)

Tegangan listrik tiga fasa 380 volt biasa digunakan pada tegangan listrik industri yang memang memerlukan daya yang lebih besar dibandingkan daya listrik pada rumah-rumah.
Demikian sedikit ulasan tentang tegangan listrik tiga fasa 380 volt.
Dari penjelasan diatas diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar tentang tegangan listrik tiga fasa 380 volt dan konstruksi dari tegangan listrik tiga fasa 380 volt.

Selasa, 15 Maret 2016

Panel Listrik Rumah Tinggal

Tags
           Panel listrik rumah tinggal adalah sebuah rangkaian panel listrik yang berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan pengaman beban lebih dalam suatu rangkaian instalasi listrik rumah tinggal.
Isi dari panel listrik rumah tinggal ini sangat sederhana, yaitu biasanya hanya berisi dari :

1. MCB Induk. (pada gambar 01 MCB berada pada posisi paling kiri/urutan pertama).
  • MCB induk hanya mendapat input langsung dari panel/MCB Kwh meter.
  • MCB induk seharusnya memiliki nilai ampere terbesar dari antara nilai ampere MCB distribusi.
  • MCB induk berfungsi sebagai pengaman utama panel listrik tersebut.
  • Nilai ampere pada MCB induk dapat ditentukan dari besarnya hasil penjumlahan keseluruhan kebutuhan dari alat-alat listrik yang digunakan dan tidak melebihi dari nilai MCB pada panel Kwh meter yang telah terpasang.
2. MCB Distribusi. ( pada gambar 01 berada pada posisi setelah MCB induk )
  • MCB distribusi hanya mendapatkan input dari MCB induk.
  • MCB distribusi berfungsi sebagai pengaman/pembatas arus instalasi  alat-alat listrik yang digunakan apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik.
  • MCB distribusi memiliki nilai ampere lebih kecil dari nilai ampere MCB induk dan disesuaikan dengan nilai arus alat-alat listrik/beban yang digunakan.
3. Grounding konektor (pada gambar 01 berwarna hijau).
  • Lempeng tembaga penyambung pentanahan kabel listrik pemakaian/alat-alat listrik yang digunakan atau yang lebih dikenal dengan Grounding (GND).
  • Grounding lebih dikenal dengan logo 
    grounding logo
4. Netral konektor (pada gambar 01 berwarna biru),
  • Netral konektor adalah sebuah lempeng tembaga penyambung kabel sumber Netral kepada alat-alat listrik yang digunakan atau yang lebih dikenal dengan  Nol (N).

          Pada instalasi listrik rumah-rumah yang memiliki tegangan listrik sumber 220 volt/satu fasa, dengan frekwensi listrik sebesar 50Hz, semua MCB biasanya hanya menggunakan MCB 1 Pole dikarenakan daya listrik yang terpakai memang tidak sebanyak seperti pada listrik industri yang pada umumnya menggunakan tegangan listrik 380 volt/ 3 fasa.

cara instalasi listrik rumah
(gambar 01)
           Pada gambar 01 menjelaskan : 
  • Contoh bentuk dan susunan standart dari sebuah panel listrik rumah tinggal.
  • Cara instalasi panel listrik rumah tinggal.
  • Pemahaman MCB induk pada box panel rumah tinggal.
  • Pemahaman MCB distribusi pada box panel rumah tinggal.
  • Pemahaman Grounding pada box panel rumah tinggal.
  • Pemahaman Netral pada box panel rumah tinggal.
 
           Demikian sedikit ulasan tentang panel listrik rumah tinggal yang hanya terulas secara garis besarnya saja. Bagi anda yang sedang merencanakan untuk menginstal ulang rumah atau membuat instalasi baru pada rumah tinggal sangat disarankan untuk memperhatikan dan mencari lebih banyak informasi dan referensi dari banyak sumber tentang instalasi listrik rumah tinggal yang baik dan benar, yang sekarang sudah banyak dan dapat dengan mudah ditemukan di internet. Atau sangat disarankan menggunakan jasa instalatir yang profesional dan terpercaya, mengingat bahaya kesalahan dalam instalasi listrik rumah tinggal dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar.

Senin, 07 Maret 2016

Hukum Ohm

Tags
         Hukum ohm adalah tentang keterkaitan hambatan listrik suatu penghantar dengan tegangan dan arus listrik. Hukum ohm dikenal dengan lambang " Ω ". Hukum ohm ditemukan oleh George Simon Ohm pada tahun 1825. Berdasarkan hasil penemuan baru Alessandro Volta tentang sel elektrokimia George Simon Ohm menggunakannya untuk eksperimennya hingga ditemukannya Hukum Ohm. George Simon Ohm mengemukakan " bahwa arus listrik yang mengalir melalui kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat tersebut " .
Hukum Ohm
Rumus hukum ohm :
 I = V/R    maka   V = I x R
Dimana :   V = Tegangan (Volt)
                I = Arus (Ampere)
                    R = Hambatan (Ohm)
Contoh kasus 1 :
       Sebuah rangkaian elektronik mendapatkan tegangan input sebesar 12 volt, dan memiliki komponen elektronik berupa resistor dengan nilai tahanan sebesar 10 ohm. Maka dengan menggunakan rumus diatas dapat diketahui nilai dari besar arus listrik yang mengalir melalui resistor.
jawab :
             V = 12 Volt
             R = 10 Ohm
             I  = ...?
maka :   I = V/R
              I = 12/10
              I =  1,2 Ampere
Contoh kasus 2 :
       Pada sebuah rangkaian elektronik terdapat resistor dengan nilai tahanan sebesar 12 ohm, dengan nilai arus listrik yang telah terukur menggunakan alat ukur arus listrik sebesar 2 ampere. Maka dengan menggunakan rumus diatas dapat ditentukan nilai dari input tegangan listrik yang sedang digunakan.
jawab :
              R = 12 Ohm
              I  =  2 Ampere
              V = ...?
maka :   V =  I x R
              V = 2 x 12
              V = 24 Volt
Contoh kasus 3 :
       Pada sebuah rangkaian elektronik yang telah diberi input tegangan listrik sebesar 12 volt mengalir arus listrik sebesar 5 ampere dengan sebuah resistor yang belum diketahui nilai tahanannya. Maka berdasarkan rumus diatas juga dapat diketahui nilai dari tahanan resistor.
jawab :
              V = 12 Volt 
               I =  5 Ampere
              R =...?
Maka :
               R = V/I
               R = 12/5
               R = 2.4 Ohm
       Dengan memahami 3 contoh kasus diatas, maka buatlah eksperimen dengan mengganti dan menaik-turunkan nilai dari tegangan dan arus nya, Buatlah tabel untuk mengisi nilainya, yang nantinya dapat terlihat jelas bahwa " arus listrik yang mengalir melalui kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat " sesuai dengan apa yang telah dibukukan dan dipublikasikan George Simon Ohm melalui bukunya yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.

Minggu, 06 Maret 2016

Daya Listrik

Tags

     Daya listrik adalah besarnya suatu usaha yang dihasilkan oleh sumber listrik dalam waktu satu detik.
Daya listrik dikenal dengan satuan watt.
Jika daya disebutkan dengan " P " , dan waktu disebut dengan " t " , Maka daya listrik dapat dihitung dengan rumus :

P =
     t
Dimana diketahui :
     W = usaha, dengan satuan joule
       t  = waktu, dengan satuan detik
       P = daya, dengan satuan watt

dari keterangan dan rumus diatas maka dapat diketahui bahwa daya adalah sama dengan joule per detik, karena 1 joule / detik  = 1 Watt.

       Cara hitung daya listrik dirumah.

       Rumus umum yang biasa digunakan untuk menghitung daya listrik adalah :

P = V * I
dimana : 
P = Daya dengan satuan watt (W)
V = Tegangan dengan satuan volt (V)
 I = Arus listrik dengan satuan ampere (A)

Dari rumus diatas dapat digunakan untuk mencari nilai dari daya, ataupun nilai arus listrik yang mengalir.
karena P = V * I
dan.       I =  P 
                   V
       Pada setiap peralatan listrik dirumah dapat kita temukan keterangan pada setiap peralatan.

contoh 1:
Pada dispenser tertulis 220 volt AC/50Hz, 2 ampere.
Dari keterangan diatas dapat diartikan bahwa dispenser akan dapat berfungsi dengan baik/normal apabila diberi tegangan listrik sebesar 220 volt AC dengan frekwensi listrik sebesar 50 Hz dan membutuhkan arus listrik sebesar 2 ampere.
Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa daya yang dibutuhkan oleh dispenser belum diketahui, dan untuk mengetahui nilai daya dari dispenser dapat menggunakan rumus diatas.
jawab :
              P = V * I
              P = 220 * 2
              P = 440 w
maka dari hasil perhitungan diatas telah diketahui bahwa dispenser akan membutuhkan daya sebesar 400 watt.

contoh 2:
Pada lampu pijar, dapat kita temukan keterangan sebagai berikut :
                220 volt
                 10  watt
                  50 Hz
Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa lampu pijar akan dapat menyala normal apabila diberikan tegangan listrik sebesar 220 volt dengan frekwensi listrik sebesar 50Hz dan lampu pijar akan membutuhkan daya sebesar 10 watt (10 joule/detik) dari tegangan sumber tersebut.
Sedangkan arus listriknya belum diketahui, maka untuk mengetahui besar arus yang akan mengalir pada lampu pijar dapat menggunakan rumus berikut :
               I =  P 
                     V
               I =  10 
                    220
               I =  0.045 Ampere
               I =  0.045 x 1000
               I =  45 miliAmpere
Dari hasil perhitungan diatas maka telah diketahui bahwa arus yang mengalir pada lampu pijar yang diberi tegangan 220 volt AC dengan frekwensi listrik sebesar 50 Hz dan daya listrik sebesar 10 watt adalah 0,045 ampere atau dapat di konversi menjadi miliAmpere menjadi sebesar 45 miliAmpere (mA).

      Daya listrik juga dapat diukur menggunakan alat ukur daya listrik yang biasa disebut Kw meter (gambar 01), atau yang terdapat dirumah yang bisa dilihat adalah Kwh meter (gambar 02).

Gambar 01
Kw meter

Gambar 02
Kwh meter

Rumus cara menghitung daya listrik diatas berlaku untuk listrik satu fasa ( L-N ), berbeda untuk listrik tiga fasa ( R-S-T-N )

      Dari hasil penjelasan tentang daya listrik diatas maka diharapkan pembaca dapat mamahami tentang daya listrik dan cara hitung daya peralatan listrik dirumah serta dapat mengembangkan dengan menambah informasi tentang daya listrik dari sumber-sumber informasi lainnya.

Selasa, 01 Maret 2016

Rangkaian Seri dan Paralel

Tags

Rangkaian Seri dan Parallel

Rangkaian resistor seri



Contoh Rangkaian Seri dan Rangkaian Parallel :

Gambar rangkaian Seri dan Parallel



1. Resistor Hubungan Seri

            Resistor hubungan seri adalah rangkaian resistor yang dihubungkan secara sejajar dan disambung secara berurutan tanpa ada percabangan, Pada rangkaian ini hanya terdapat satu lintasan.
Perhatikan gambar dibawah ini :
Gambar Rangkaian Seri

Rumus :        Rseri = Rtotal = R1 + R2

          Pada rangkaian seri ini terlihat bahwa jumlah nilai resistor yang ada sama dengan jumlah resistor keseluruhan, yang dikarenakan tanpa adanya rangkaian percabangan lain.
Dalam kata lain adalah hambatan seri sama dengan jumlah nilai keseluruhan hambatan,sama dengan nilai penjumlahan masing-masing hambatan dan sama dengan nilai hambatan pengganti.

Contoh soal : 
                         Diketahui : R1 = 1 Ω R2 = 1 Ω            
                         Ditanya    : Rseri = … ?                                                                    

Jawab : Rseri = R1 + R2 
       
Maka,   Rseri = 1 Ω + 1 Ω = 2 Ω                 
Dari contoh soal diatas dapat di ilustrasikan seperti gambar dibawah ini.
                               
Rangkaian Seri

2. Resistor Hubungan Parallel

          Resistor hubungan parallel adalah rangkaian resistor yang dihubungkan dengan semua input berasal dari sumber yang sama dan dihubungkan secara bercabang-cabang, dengan arus listrik yang mengalir melalui masing-masing cabangnya.

Rangkaian Parallel
Rumus Rangkaian Resistor Parallel

Contoh soal : 
                         Diketahui : R1 = 1 Ω R2 = 1 Ω            
                         Ditanya    : Rparallel = ...?                                                  
Jawab : 
       
Rumus rangkaian resistor parallel

   




 Maka,  

contoh soal dan gambar rangkaian resistor parallel


           Dari kedua contoh rangkaian resistor diatas ( rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor parallel) dapat terlihat dari perbedaan masing-masing nilai resistor penggantinya. Dan masing-masing dari rangkaian mempunyai kelebihan dan kekurangan yang juga dibutuhkan sebagai suatu fungsi yang diperlukan pada suatu rangkaian peralatan tertentu.
Dimana pada setiap rangkaian seri apabila terjadi kerusakan pada salah satu resistor yang telah terpasang sejajar, maka akan menghentikan fungsi dari resistor yang lainnya dikarenakan arah arus sumber hanya mengalir pada satu lintasan. Pada rangkaian seri ini juga mempunyai keuntungan yaitu, apabila terjadi ganguan yang dapat menyebabkan kerusakan pada resistor, maka hanya resistor yang pertama mengalami kerusakan sehingga rangkaian resistor selanjutnya tetap aman dari kerusakan.
Rangkaian ini biasa dipakai sebagai rangkaian pengaman pada suatu peralatan.

           Sementara untuk rangkaian parallel dapat kita lihat pada kehidupan sehari-hari yaitu instalasi listrik/lampu rumah. Dimana rangkaian ini dapat mempertahankan fungsi dari lampu yang lain apabila terjadi gangguan/kerusakan pada salah satu lampu.Rangkaian Seri dan Parallel

Blog Archive