Kamis, 18 Agustus 2016

CARA BUAT SCREW CONVEYOR 3D MENGGUNAKAN AUTOCAD 2012

           Tutorial ini sengaja saya bagikan untuk para pengguna Autocad khususnya 2012. Dalam video kali ini saya mencoba membagikan tentang cara membuat screw conveyor menggunakan autocad 2012. Lebih jelasnya adalah screw conveyor dengan panjang screw 1000mm, berdiameter 100mm, memiliki pisau sebanyak 8 buah, dengan ketebalan pisau 10mm serta diamter AS yang akan digunakan sebesar 40mm.

           Didalam video ini perintah yang digunakan adalah perintah Helix untuk pembuatan spiral yang nantinya akan menjadi sebuah screw conveyor, dan perintah Rectangle  yang akan digunakan dalam pembuatan ketebalan screw conveyor, dan yang terakhir adalah perintah Sweep yang akan merubah Spiral Helix dan Rectangle yang telah disatukan menjadi sebuah Screw Conveyor yang dapat dilihat menggunakan layar pada tampilan Realistic.

             Demikian sedikit penjelasan tentang video ini. Semoga bermanfaat dan Selamat Berkreasi lebih dalam lagi...

Rabu, 20 April 2016

Cara menginstal generator listrik portable dirumah

Tags
cara menginstal generator listrik portable dirumah
cara menginstal generator listrik portable dirumah
Menginstal generator portable dirumah memang sangat diperlukan, terutama pada rumah-rumah yang memiliki peralatan listrik yang diharuskan menyala secara terus-menerus. atau juga pada tempat-tempat yang dijadikan sebagai tempat usaha. Pada saat-saat tertentu gangguan listrik bisa saja terjadi dan menyebabkan padamnya aliran listrik kerumah-rumah. Dan untuk mengatasi keadaan inilah generator listrik portable sangat diperlukan. Seperti contohnya pada mini market yang tetap menyala lampunya pada saat terjadi pemadaman oleh PLN, sehingga masih dapat beraktifitas dengan baik. Generator listrik portable untuk rumah tinggal sebaiknya tidak terlalu besar kapasitas daya listriknya, karna memang penggunaannya yang hanya sesekali dan dalam waktu yang singkat, hanya sebagai pembantu penerangan pada saat terjadi pemadaman listrik sementara agar dapat beraktifitas tidak dalam keadaan gelap karna padamnya aliran listrik. Berikut hal yang harus dipersiapkan untuk menginstal generator listrik portable dirumah:
  1. Generator listrik Portable.
  2. Saklar CAM atau juga dapat diganti dengan Change Over Switch.
  3. Kabel listrik sesuai ukuran yang diperlukan.
  4. Alat standart sesuai fungsi dan penggunaan untuk instalasi.
cara kerja CAM switch
cara kerja CAM switch
Setelah semua bahan siap langkah selanjutnya adalah:
  • Pasang CAM switch pada dinding pada area aman dari air dan dari jangkauan anak-anak.
  • Tempatkan generator listrik portable pada area yang baik dan terbuka.
Penempatan generator listrik portable yang baik dimaksudkan untuk menghindari gas buang generator listrik agar tidak masuk kedalam rumah serta terhirup oleh manusia, aman dari air serta jauh dari jangkauan anak-anak
  • Turunkan MCB pada KWH meter menjadi posisi OFF atau 0.
Langkah ini penting dilakukan untuk memutus aliran listrik sementara pada saat proses pengerjaan dan menghindari  sengatan listrik pada saat melakukan pekerjaan. Periksa dengan teliti menggunakan tespen atau volt meter untuk memastikan aliran listrik telah benar-benar terputus dan tegangan listrik pada voltmeter menunjukan 0 volt.
Langkah selanjutnya adalah proses penginstalan.
  • Potong kabel yang ujung-ujungnya mengarah ke MCB utama panel pembagi dan MCB KWH meter.
Pada tahap ini dapat dilakukan dengan 3 pilihan yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada, yaitu:
  1. Melepas ujung-ujung kabel pada bagian outgoing MCB pada KWH meter. Sebelum melalukan langkah ini ketelitian harus diutamakan yaitu pastikan pemeriksaan kembali bahwa MCB pada KWH meter telah pada posisi OFF atau 0 dan tegangan pada voltmeter telah menunjukan 0 volt. Dan pastikan kabel yang dilepas adalah kabel outgoing yaitu kabel yang ujung lainya mengarah ke panel MCB pembagi.
  2. Memotong kabel yang ujung-ujungnya mengarah ke outgoing MCB KWH meter dan MCB panel pembagi, dengan jarak potong disesuaikan dengan kebutuhan jarak penempatan CAM switch.
  3. Melepas kabel incoming pada MCB utama panel pembagi. Pada langkah ini kabel pengganti harus sudah dipersiapkan, yaitu yang nantinya akan terinstal dari CAM switch ke incoming MCB utama panel pembagi yang telah dilepas.
Pada penjelasan disini diasumsikan langkah yang dilakukan adalah pada langkah nomor 2.
  • Pasang kabel dari arah MCB KWH meter ke CAM switch pada kontak-kontak sisi nomor 1.
Pada langkah ini pastikan telah mengerti dan mengetahui tentang L, N dan Grounding (pentanahan) pada instalasi listrik rumah tinggal untuk menghindari terjadinya tersengat listrik dan short circuit atau korsleting listrik serta menyebabkan terjadinya kebakaran.
  • Pasang kabel dari arah MCB utama panel pembagi ke CAM switch pada kontak-kontak sisi nomor 0 dan harus telah dipastikan dengan pemeriksaan bahwa saat tuas CAM switch digerakan ke posisi 1 maka:
  1. L-0 terkoneneksi dengan L-1.
  2. N-0 terkoneksi dengan N-1.
  3. Grounding (pentanahan)-0 terkoneksi dengan Grounding (pentanahan)-1.
  4. Sesuai dengan gambar cara kerja CAM switch.
 
Pada langkah ini juga harus dipastikan telah mengerti dan mengetahui tentang L, N dan Gounding (pentanahan) pada panel MCB pembagi untuk menghindari terjadinya kesalahan yang mengakibatkan tersengat listrik dan short circuit atau korsleting listrik serta menyebabkan terjadinya kebakaran.
  • Pasang kabel dari generator listrik portable pada kontak-kontak sisi nomor 2 dan harus telah dipastikan melalui pemeriksaan bahwa saat tuas CAM switch digerakan ke posisi 2 maka:
  1. L-0 terkoneksi dengan L-2.
  2. N-0 terkoneksi dengan N-2.
  3. Grounding (pentanahan)-0 terkoneksi dengan Grounding (pentanahan)-2.
  4. Sesuai dengan gambar cara kerja CAM switch.
Pada langkah ini juga harus dipastikan telah mengerti dan mengetahui tentang L, N dan Gounding (pentanahan) pada kabel keluaran generator listrik portable untuk menghindari terjadinya kesalahan yang mengakibatkan tersengat listrik dan short circuit atau korsleting listrik serta kerusakan pada generator listrik portable.
  • Lakukan pemeriksaan kembali untuk instalasi atau arah ujung-ujung kabel untuk menghindari terjadinya kesalahan penginstalan serta lakukan pemeriksaan pada setiap koneksi pada ujung-ujung kabel untuk memastikan kabel telah terkoneksi dengan baik atau telah terkoneksi dengan cukup kuat untuk menghindari terjadinya kebakaran pada instalasi listrik.
  • Setelah memahami cara kerja CAM switch melalui gambar diatas maka lakukan percobaan secara hati-hati dan bertahap:
  1. Pastikan MCB KWH meter, CAM switch dan semua MCB panel pembagi dalam posisi OFF atau 0.
  2. Naikan MCB KWH meter hingga menjadi posisi ON atau 1. Tahap ini adalah dimana pelepasan aliran listrik sumber sampai ke kontak-kontak CAM switch sisi 1 saja. Maka berhati-hatilah !!!
  3. Dengan tidak menggerakan tuas CAM switch agar tuas CAM switch tetap pada posisi 0. Periksa tegangan listrik pada kontak-kontak CAM switch sisi nomor 1 menggunakan tespen dan voltmeter , pada pemeriksaan ini volt meter harus menunjukan tegangan 220 volt untuk sumber tegangan satu fasa yang telah mengalir dari MCB KWH meter, dan 0 volt pada kontak-kontak CAM switch pada sisi nomor 0 dan 2.
  4. Dengan menggerakan tuas CAM switch ke posisi nomor 1. Periksa tegangan listrik pada kontak-kontak CAM switch sisi nomor 0 menggunakan tespen dan voltmeter. Pada pemeriksaan kali ini votmeter harus menunjukan 220 volt, ini dikarenakan kontak-kontak pada sisi nomor 0 telah terkoneksi dengan kontak-kontak sisi nomor 1 yang telah dialiri sumber listrik 220 volt. Sedangkan pada kontak-kontak sisi nomor 2 voltmeter harus menunjukan 0 volt yang dikarenakan kontak-kontak ini tidak ikut terkoneksi pada tahap ini dan generator listrik portable masih dalam keadaan OFF atau belum dioperasikan. Sampai pada tahap ini perlu diketahui bahwa aliran listrik telah sampai pada sisi incoming MCB utama panel pembagi.
  5. Selanjutnya periksalah menggunakan tespen dan voltmeter untuk memastikan sumber aliran listrik telah sampai pada sisi incoming MCB utama panel pembagi dengan benar dan voltmeter menunjukan tegangan terukur 220 volt sesuai tegangan sumber.
  6. Tahap selanjutnya adalah menaikan MCB utama panel pembagi.
  7. Lakukan pemeriksaan kembali pada sisi outgoing MCB utama panel pembagi menggunakan tespen dan voltmeter untuk memastikan aliran listrik telah mengalir dengan baik sampai pada sisi outgoing MCB utama panel pembagi dan tegangan pada voltmeter menunjukan angka 220 volt sesuai tegangan sumber.
  8. Naikan semua MCB distribusi pada panel pembagi secara bertahap.
  9. Setelah semua berjalan dengan baik, maka untuk memastikan fungsi CAM switch bekerja dengan baik lakukan pemadaman melalui CAM switch dengan menggerakan tuas CAM switch ke posisi 0 kembali.
  • Setelah melakukan percobaan diatas dengan hasil baik, maka selanjutnya lakukan percobaan yang sama menggunakan aliran listrik dari generator listrik portable yang dioperasikan. Pada percobaan menggunakan aliran listrik dari generator listrik portable ini yang perlu diperhatikan adalah MCB KWH meter harus selalu dalam keadaan OFF atau 0 dan tidak difungsikan. Pada tahap ini memulai percobaan mengikuti langkah nomor 3 sampai dengan langkah nomor 9 dan memiliki perbedaan dengan tahapan sebelumnya yaitu pergerakan tuas CAM switch yang bergerak ke posisi nomor 2 dan kontak-kontak yang terkoneksi adalah kontak-kontak CAM switch pada sisi nomor 2 sesuai dengan cara kerja CAM switch.
cara menginstal generator listrik portable dirumah
instalasi setelah penambahan generator listrik portable
Demikian referensi tentang cara menginstal generator listrik portable dirumah.
Penting !!!
Mengingat besarnya bahaya yang ditimbulkan akibat kesalahan dalam melakukan pekerjaan ini, maka sangat disarankan agar hanya tenaga profesional dan bersertifikatlah yang melakukannya dan sangat tidak disarankan bagi yang belum berpengalaman dalam hal pekerjaan ini mengerjakannya. Safety First dalam bekerja.

Jumat, 15 April 2016

GENERATOR LISTRIK AC & DC

Tags

hukum faraday
hukum faraday
Generator listrik merupakan sebuah alat yang termasuk dalam kategori pembangkit listrik.
Generator listrik adalah sebuah alat yang menghasilkan atau memproduksi listrik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Konsep generator pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Inggis yang bernama Michael Faraday pada tahun 1831. Dari sinilah dinamakan hukum faraday, yaitu apabila sebuah konduktor atau sepotong kawat digerakan didalam medan magnet sehingga memotong medan medan magnet, maka akan timbul arus induksi pada konduktor tersebut yang disebut dengan GGL (gaya gerak listrik).
Dapat dilihat dari gambar diatas, apabila magnet digerakan maju mundur dan konduktor berada diantara kutub utara dan kutub selatan magnet, maka jarum pada galvanometer akan bergerak,hal ini terjadi dikarenakan konduktor telah memotong medan magnet dan dari sananlah diketahui adanya gaya listrik yang dihasilkan dari pergerakan konduktor diatara kutub utara dan kutub selatan magnet.

Cara kerja generator listrik adalah memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu dengan memutar kumparan didalam medan magnet sehingga menghasilkan energi induksi. Generator pada umumnya menggunakan kumparan sebagai konduktornya karena memang kumparan dapat menghasilkan lebih besar gaya listrik yang terjadi.
Generator listrik memiliki 2 komponen dasar, yaitu bagian yang diam (stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Rotor akan berhubungan dengan poros generator listrik yang berputar pada pusat stator, sedangkan poros generator listrik dapat diputar menggunakan gaya mekanis atau alat penggerak yang dapat menghasilkan kecepatan putaran seperti yang diharapkan, contohnya mengunakan gaya mekanis turbin uap pada pembangkit listrik tenaga uap, atau gaya mekanis kincir angin pada pembangkit listrik tenaga angin dan masih banyak lagi.

Berdasarkan jenis listrik yang dihasilkan, maka generator listrik dibedakan menjadi 2 jenis :
  1. GENERATOR LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
Generator listrik arus bolak-balik adalah generator listrik yang umumnya digunakan di Indonesia, mengingat banyaknya pemakaian alat-alat listrik yang menggunakan jenis listrik AC.
Generator listrik arus AC ini memiliki 2 buah stator dan kutub-kutub magnet yang berlawanan serta saling berhadapan sehingga menghasilkan medan magnet, yang digunakan untuk menghasilkan gaya magnet yang berubah-ubah didalam kumparan yang berputar diantara kutub-kutub mangnet tersebut hingga menghasilkan arus listrik bolak-balik (AC).
Pada generator jenis arus bolak-balik (AC) ini juga pada umumnya mempunyai keluaran tegangan listrik tiga fasa 380 volt dan satu fasa 220 volt.

     2.  GENERATOR LISTRIK ARUS SEARAH (DC)

Generator listrik arus searah mempunyai prinsip kerja yang sama dengan prinsip kerja generator arus bolak-balik, hanya saja ada perbedaan pada komutatornya yang terletak pada bagian outputnya. Komutator ini berfungsi sebagai pengubah arus listrik induksi yang adalah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah (DC).

Pada generator listrik jumlah kumparan menentukan besarnya tegangan listrik yang dapat dikeluarkan generator. 
GENERATOR LISTRIK
generator listrik portable

Sabtu, 02 April 2016

Tips & Trik Hemat Listrik Rekomendasi PLN

Tags

tips & trik hemat listrik

Tips & trik hemat listrik memang sangat dibutuhkan serta sangat di anjurkan oleh PLN sendiri demi dapat terwujudnya pemerataan penggunaan listrik di Indonesia. Dimana cara-cara dalam berhemat listrik memang harus secara serius dan rutin diterapkan untuk dapat melihat hasil dan manfaat dari tips dan trik hemat listrik ini. Didalam tips dan trik hemat listrik ini adalah menekan banyaknya penggunaan daya listrik dan waktu penggunaan listrik serta cara mengefisienkan pengguaan alat-alat listrik rumah tangga secara baik dan benar dengan tujuan memperkecil penggunaan arus listrik pada alat-alat listrik yang sedang digunakan.
Berikut tips & trik hemat listrik hasil rewrite dari postingan PLN Distribusi Lampung, dengan harapan meneruskan bagi yang mengalami masalah dengan pengaturan listrik rumah tinggal serta hendak berhemat listrik. Semoga mebantu dan bermanfaat.

1. Lampu Penerangan
  • Gunakan lampu hemat energi
  • matikan lampu bila tidak diperlukan
  • Lengkapi lampu TL dengan kondensator
2. Televisi, Radio dan Tape Recorder 
  • Nyalakan televisi, radio dan tape recorder apabila memang ingin menonton atau mendengarkannya, dan matikan apabila setelah menggunakannya.
3. Lemari Es / Kulkas 
Setiap penurunan suhu (temperatur) mendinginkan isi lemari es memerlukan tambahan energi listrik. Agar tidak terlalu boros penggunaan listriknya:
  • Pilih lemari es / freezer yang hemat energi
  • Jangan masukan makanan atau minuman yang masih panas kedalam lemari es / freezer
  • Atur suhu udara sesuai dengan kebutuhan, suhunya jangan terlalu rendah, karena akan semakin banyak mengkonsumsi energi listrik
  • Tempatkan kulkas / freezer ditempat yang jauh dari sumber panas (kompor / sinar matahari)
  • Tutup rapat dan buka seperlunya pintu lemari es / freezer
  • Isi secukupnya ( jangan terlalu penuh ) agar peredaran udara dingin tidak terhambat
4. Mesin Cuci 
  • Gunakan mesin cuci bila untuk cucian sudah sesuai dengan kapasitas mesin itu sendiri ( misal 3,5 atau 5 kg )
5. Pendingin Ruangan ( AC )
  • Seperti halnya lemari es / freezer semakin rendah suhu rungan yang dikehendaki, makin banyak energi listrik yang digunakan
  • Atur suhu ruangan  sesuai keperluan, jangan terlalu dingin
  • Matikan AC jika ruangan sudah tidak digunakan
6. Kompor, Penanak Nasi dan Oven Listrik
  • Rencanakan dengan baik masakan yang akan anda buat, agar waktu menyala alat-alat ini bisa seminimal mungkin
7. Pemanas Air Listrik untuk mandi
  • Jangan biarkan pemanas air menyala sepanjang hari
  • Nyalakan listrik beberapa saat sebelum digunakan, dan matikan kembali setelah tidak diperlukan
8. Pompa Air
  • Pompa air menggunakan motor listrik. Untuk menghemat listrik, pasanglah pompa listrik sesuai kebutuhan
  • Gunakan tanki penampung air, agar pompa air listrik bisa digunakan lebih teratur. Usahakan tidak menyalakan pompa air bila air ditanki masih bisa memenuhi kebutuhan
9. Setrika Listrik
  • Saat ini hampir semua setrika listrik dilengkapi dengan alat yang mematikan dan menghidupkan aliran listrik secara otomatis. Untuk menghemat listrik digunakan setrika listrik yang dengan panas yang sesuai dengan kebutuhan jenis pakaian
10. Penghisap Debu
  •  Bersihkan saringan debu secara rutin agar motor listrik tidak bekerja lebih berat karena akan mengguanakan energi listrik lebih banyak
  • Gunakan vaccum cleaner untuk tempat-tempat sesuai kebutuhan
  • Matikan vaccum cleaner apabila motor menjadi panas atau terjadi perubahan suara motor. Kemungkinan terjadi sesuatu yang mengganggu kerja alat tersebut
11. Kipas Angin
  • Buka ventilasi / jendela rumah untuk memperlancar udara kedalam rumah
  • Pilih kipas angin yang dilengkapi dengan pengatur waktu (timer) dan atur timer sesuai kebutuhan
  • Atur kecepatan kipas angin sesuai kebutuhan
  • Matikan kipas angin bila tidak diperlukan

Kamis, 24 Maret 2016

TEGANGAN LISTRIK TIGA FASA 380 VOLT

Tags
TEGANGAN LISTRIK 3 FASA 380 VOLT
konstruksi listrik tiga fasa
Tegangan listrik tiga fasa 380 volt biasa digambarkan dalam gambar diagram listrik yaitu tiga buah garis sejajar dengan inisial khusus di Indonesia pada masing-masing garis yaitu R, S, T dan di ikuti dengan satu buah garis yang berinisial N. Sedangkan konstruksi dari listrik tiga fasa 380 volt itu sendiri lebih dikenal dengan gambar tiga buah garis yang ujungnya saling bertemu dan memiliki sudut pertemuan masing-masing garis sebesar 120 derajat, yang pada masing-masing ujung garis ber inisial R, S, T dan pada pertemuan garis tersebut ber inisial N.


Dari gambar diatas dapat juga kita tentukan nilai sudut dari RTN dan TRN dengan menarik sebuah garis lurus dari ujung R sampai ke S hingga membentuk sebuah segitiga dengan inisial ujung-ujungnya adalah RSN. menggunakan rumus segitiga dimana kita ketahui sudut dalam segitiga adalah 180° maka 180°- 120°/2 = 30°
Tegangan listrik tiga fasa 380 volt adalah tegangan fasa ke fasa atau lebih dikenal dengan rumus :

V(line to line) = √3 > V(line to N)

Tegangan listrik tiga fasa 380 volt biasa digunakan pada tegangan listrik industri yang memang memerlukan daya yang lebih besar dibandingkan daya listrik pada rumah-rumah.
Demikian sedikit ulasan tentang tegangan listrik tiga fasa 380 volt.
Dari penjelasan diatas diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar tentang tegangan listrik tiga fasa 380 volt dan konstruksi dari tegangan listrik tiga fasa 380 volt.

Selasa, 15 Maret 2016

Panel Listrik Rumah Tinggal

Tags
           Panel listrik rumah tinggal adalah sebuah rangkaian panel listrik yang berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan pengaman beban lebih dalam suatu rangkaian instalasi listrik rumah tinggal.
Isi dari panel listrik rumah tinggal ini sangat sederhana, yaitu biasanya hanya berisi dari :

1. MCB Induk. (pada gambar 01 MCB berada pada posisi paling kiri/urutan pertama).
  • MCB induk hanya mendapat input langsung dari panel/MCB Kwh meter.
  • MCB induk seharusnya memiliki nilai ampere terbesar dari antara nilai ampere MCB distribusi.
  • MCB induk berfungsi sebagai pengaman utama panel listrik tersebut.
  • Nilai ampere pada MCB induk dapat ditentukan dari besarnya hasil penjumlahan keseluruhan kebutuhan dari alat-alat listrik yang digunakan dan tidak melebihi dari nilai MCB pada panel Kwh meter yang telah terpasang.
2. MCB Distribusi. ( pada gambar 01 berada pada posisi setelah MCB induk )
  • MCB distribusi hanya mendapatkan input dari MCB induk.
  • MCB distribusi berfungsi sebagai pengaman/pembatas arus instalasi  alat-alat listrik yang digunakan apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik.
  • MCB distribusi memiliki nilai ampere lebih kecil dari nilai ampere MCB induk dan disesuaikan dengan nilai arus alat-alat listrik/beban yang digunakan.
3. Grounding konektor (pada gambar 01 berwarna hijau).
  • Lempeng tembaga penyambung pentanahan kabel listrik pemakaian/alat-alat listrik yang digunakan atau yang lebih dikenal dengan Grounding (GND).
  • Grounding lebih dikenal dengan logo 
    grounding logo
4. Netral konektor (pada gambar 01 berwarna biru),
  • Netral konektor adalah sebuah lempeng tembaga penyambung kabel sumber Netral kepada alat-alat listrik yang digunakan atau yang lebih dikenal dengan  Nol (N).

          Pada instalasi listrik rumah-rumah yang memiliki tegangan listrik sumber 220 volt/satu fasa, dengan frekwensi listrik sebesar 50Hz, semua MCB biasanya hanya menggunakan MCB 1 Pole dikarenakan daya listrik yang terpakai memang tidak sebanyak seperti pada listrik industri yang pada umumnya menggunakan tegangan listrik 380 volt/ 3 fasa.

cara instalasi listrik rumah
(gambar 01)
           Pada gambar 01 menjelaskan : 
  • Contoh bentuk dan susunan standart dari sebuah panel listrik rumah tinggal.
  • Cara instalasi panel listrik rumah tinggal.
  • Pemahaman MCB induk pada box panel rumah tinggal.
  • Pemahaman MCB distribusi pada box panel rumah tinggal.
  • Pemahaman Grounding pada box panel rumah tinggal.
  • Pemahaman Netral pada box panel rumah tinggal.
 
           Demikian sedikit ulasan tentang panel listrik rumah tinggal yang hanya terulas secara garis besarnya saja. Bagi anda yang sedang merencanakan untuk menginstal ulang rumah atau membuat instalasi baru pada rumah tinggal sangat disarankan untuk memperhatikan dan mencari lebih banyak informasi dan referensi dari banyak sumber tentang instalasi listrik rumah tinggal yang baik dan benar, yang sekarang sudah banyak dan dapat dengan mudah ditemukan di internet. Atau sangat disarankan menggunakan jasa instalatir yang profesional dan terpercaya, mengingat bahaya kesalahan dalam instalasi listrik rumah tinggal dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar.

Senin, 07 Maret 2016

Hukum Ohm

Tags
         Hukum ohm adalah tentang keterkaitan hambatan listrik suatu penghantar dengan tegangan dan arus listrik. Hukum ohm dikenal dengan lambang " Ω ". Hukum ohm ditemukan oleh George Simon Ohm pada tahun 1825. Berdasarkan hasil penemuan baru Alessandro Volta tentang sel elektrokimia George Simon Ohm menggunakannya untuk eksperimennya hingga ditemukannya Hukum Ohm. George Simon Ohm mengemukakan " bahwa arus listrik yang mengalir melalui kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat tersebut " .
Hukum Ohm
Rumus hukum ohm :
 I = V/R    maka   V = I x R
Dimana :   V = Tegangan (Volt)
                I = Arus (Ampere)
                    R = Hambatan (Ohm)
Contoh kasus 1 :
       Sebuah rangkaian elektronik mendapatkan tegangan input sebesar 12 volt, dan memiliki komponen elektronik berupa resistor dengan nilai tahanan sebesar 10 ohm. Maka dengan menggunakan rumus diatas dapat diketahui nilai dari besar arus listrik yang mengalir melalui resistor.
jawab :
             V = 12 Volt
             R = 10 Ohm
             I  = ...?
maka :   I = V/R
              I = 12/10
              I =  1,2 Ampere
Contoh kasus 2 :
       Pada sebuah rangkaian elektronik terdapat resistor dengan nilai tahanan sebesar 12 ohm, dengan nilai arus listrik yang telah terukur menggunakan alat ukur arus listrik sebesar 2 ampere. Maka dengan menggunakan rumus diatas dapat ditentukan nilai dari input tegangan listrik yang sedang digunakan.
jawab :
              R = 12 Ohm
              I  =  2 Ampere
              V = ...?
maka :   V =  I x R
              V = 2 x 12
              V = 24 Volt
Contoh kasus 3 :
       Pada sebuah rangkaian elektronik yang telah diberi input tegangan listrik sebesar 12 volt mengalir arus listrik sebesar 5 ampere dengan sebuah resistor yang belum diketahui nilai tahanannya. Maka berdasarkan rumus diatas juga dapat diketahui nilai dari tahanan resistor.
jawab :
              V = 12 Volt 
               I =  5 Ampere
              R =...?
Maka :
               R = V/I
               R = 12/5
               R = 2.4 Ohm
       Dengan memahami 3 contoh kasus diatas, maka buatlah eksperimen dengan mengganti dan menaik-turunkan nilai dari tegangan dan arus nya, Buatlah tabel untuk mengisi nilainya, yang nantinya dapat terlihat jelas bahwa " arus listrik yang mengalir melalui kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat " sesuai dengan apa yang telah dibukukan dan dipublikasikan George Simon Ohm melalui bukunya yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.

Minggu, 06 Maret 2016

Daya Listrik

Tags

     Daya listrik adalah besarnya suatu usaha yang dihasilkan oleh sumber listrik dalam waktu satu detik.
Daya listrik dikenal dengan satuan watt.
Jika daya disebutkan dengan " P " , dan waktu disebut dengan " t " , Maka daya listrik dapat dihitung dengan rumus :

P =
     t
Dimana diketahui :
     W = usaha, dengan satuan joule
       t  = waktu, dengan satuan detik
       P = daya, dengan satuan watt

dari keterangan dan rumus diatas maka dapat diketahui bahwa daya adalah sama dengan joule per detik, karena 1 joule / detik  = 1 Watt.

       Cara hitung daya listrik dirumah.

       Rumus umum yang biasa digunakan untuk menghitung daya listrik adalah :

P = V * I
dimana : 
P = Daya dengan satuan watt (W)
V = Tegangan dengan satuan volt (V)
 I = Arus listrik dengan satuan ampere (A)

Dari rumus diatas dapat digunakan untuk mencari nilai dari daya, ataupun nilai arus listrik yang mengalir.
karena P = V * I
dan.       I =  P 
                   V
       Pada setiap peralatan listrik dirumah dapat kita temukan keterangan pada setiap peralatan.

contoh 1:
Pada dispenser tertulis 220 volt AC/50Hz, 2 ampere.
Dari keterangan diatas dapat diartikan bahwa dispenser akan dapat berfungsi dengan baik/normal apabila diberi tegangan listrik sebesar 220 volt AC dengan frekwensi listrik sebesar 50 Hz dan membutuhkan arus listrik sebesar 2 ampere.
Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa daya yang dibutuhkan oleh dispenser belum diketahui, dan untuk mengetahui nilai daya dari dispenser dapat menggunakan rumus diatas.
jawab :
              P = V * I
              P = 220 * 2
              P = 440 w
maka dari hasil perhitungan diatas telah diketahui bahwa dispenser akan membutuhkan daya sebesar 400 watt.

contoh 2:
Pada lampu pijar, dapat kita temukan keterangan sebagai berikut :
                220 volt
                 10  watt
                  50 Hz
Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa lampu pijar akan dapat menyala normal apabila diberikan tegangan listrik sebesar 220 volt dengan frekwensi listrik sebesar 50Hz dan lampu pijar akan membutuhkan daya sebesar 10 watt (10 joule/detik) dari tegangan sumber tersebut.
Sedangkan arus listriknya belum diketahui, maka untuk mengetahui besar arus yang akan mengalir pada lampu pijar dapat menggunakan rumus berikut :
               I =  P 
                     V
               I =  10 
                    220
               I =  0.045 Ampere
               I =  0.045 x 1000
               I =  45 miliAmpere
Dari hasil perhitungan diatas maka telah diketahui bahwa arus yang mengalir pada lampu pijar yang diberi tegangan 220 volt AC dengan frekwensi listrik sebesar 50 Hz dan daya listrik sebesar 10 watt adalah 0,045 ampere atau dapat di konversi menjadi miliAmpere menjadi sebesar 45 miliAmpere (mA).

      Daya listrik juga dapat diukur menggunakan alat ukur daya listrik yang biasa disebut Kw meter (gambar 01), atau yang terdapat dirumah yang bisa dilihat adalah Kwh meter (gambar 02).

Gambar 01
Kw meter

Gambar 02
Kwh meter

Rumus cara menghitung daya listrik diatas berlaku untuk listrik satu fasa ( L-N ), berbeda untuk listrik tiga fasa ( R-S-T-N )

      Dari hasil penjelasan tentang daya listrik diatas maka diharapkan pembaca dapat mamahami tentang daya listrik dan cara hitung daya peralatan listrik dirumah serta dapat mengembangkan dengan menambah informasi tentang daya listrik dari sumber-sumber informasi lainnya.

Selasa, 01 Maret 2016

Rangkaian Seri dan Paralel

Tags

Rangkaian Seri dan Parallel

Rangkaian resistor seri



Contoh Rangkaian Seri dan Rangkaian Parallel :

Gambar rangkaian Seri dan Parallel



1. Resistor Hubungan Seri

            Resistor hubungan seri adalah rangkaian resistor yang dihubungkan secara sejajar dan disambung secara berurutan tanpa ada percabangan, Pada rangkaian ini hanya terdapat satu lintasan.
Perhatikan gambar dibawah ini :
Gambar Rangkaian Seri

Rumus :        Rseri = Rtotal = R1 + R2

          Pada rangkaian seri ini terlihat bahwa jumlah nilai resistor yang ada sama dengan jumlah resistor keseluruhan, yang dikarenakan tanpa adanya rangkaian percabangan lain.
Dalam kata lain adalah hambatan seri sama dengan jumlah nilai keseluruhan hambatan,sama dengan nilai penjumlahan masing-masing hambatan dan sama dengan nilai hambatan pengganti.

Contoh soal : 
                         Diketahui : R1 = 1 Ω R2 = 1 Ω            
                         Ditanya    : Rseri = … ?                                                                    

Jawab : Rseri = R1 + R2 
       
Maka,   Rseri = 1 Ω + 1 Ω = 2 Ω                 
Dari contoh soal diatas dapat di ilustrasikan seperti gambar dibawah ini.
                               
Rangkaian Seri

2. Resistor Hubungan Parallel

          Resistor hubungan parallel adalah rangkaian resistor yang dihubungkan dengan semua input berasal dari sumber yang sama dan dihubungkan secara bercabang-cabang, dengan arus listrik yang mengalir melalui masing-masing cabangnya.

Rangkaian Parallel
Rumus Rangkaian Resistor Parallel

Contoh soal : 
                         Diketahui : R1 = 1 Ω R2 = 1 Ω            
                         Ditanya    : Rparallel = ...?                                                  
Jawab : 
       
Rumus rangkaian resistor parallel

   




 Maka,  

contoh soal dan gambar rangkaian resistor parallel


           Dari kedua contoh rangkaian resistor diatas ( rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor parallel) dapat terlihat dari perbedaan masing-masing nilai resistor penggantinya. Dan masing-masing dari rangkaian mempunyai kelebihan dan kekurangan yang juga dibutuhkan sebagai suatu fungsi yang diperlukan pada suatu rangkaian peralatan tertentu.
Dimana pada setiap rangkaian seri apabila terjadi kerusakan pada salah satu resistor yang telah terpasang sejajar, maka akan menghentikan fungsi dari resistor yang lainnya dikarenakan arah arus sumber hanya mengalir pada satu lintasan. Pada rangkaian seri ini juga mempunyai keuntungan yaitu, apabila terjadi ganguan yang dapat menyebabkan kerusakan pada resistor, maka hanya resistor yang pertama mengalami kerusakan sehingga rangkaian resistor selanjutnya tetap aman dari kerusakan.
Rangkaian ini biasa dipakai sebagai rangkaian pengaman pada suatu peralatan.

           Sementara untuk rangkaian parallel dapat kita lihat pada kehidupan sehari-hari yaitu instalasi listrik/lampu rumah. Dimana rangkaian ini dapat mempertahankan fungsi dari lampu yang lain apabila terjadi gangguan/kerusakan pada salah satu lampu.Rangkaian Seri dan Parallel

Senin, 22 Februari 2016

Frekwensi Listrik

Tags

       Frekwensi adalah karakteristik dari tegangan yg dihasilkan oleh sumber listrik pembangkit. Frekwensi 50 hz, maksudnya yaitu tegangan yg dihasilkan suatu generator listrik atau sumber pembangkit memiliki nilai yang berubah-ubah terhadap waktu, nilainya berubah secara berulang-ulang sebanyak 50 cycle setiap detiknya. lebih jelasnya adalah tegangan dari nilai nol ke nilai maksimum kemudian nol lagi dan kemudian ke nilai maksimum tetapi arahnya berbalik dan kemudian nol lagi dst, dan apabila digambarkan secara grafik akan membentuk gelombang sinusoidal dan ini terjadi dalam waktu yg cepat sekali, 50 cycle dalam satu detik (sesuai dengan nilai 50 hz)
Jadi kalau kita perhatikan beban listrik seperti lampu, sebenarnya sudah berulang kali tegangan nya hilang (0 volt) tapi karena terjadi dalam waktu yg sangat cepat maka lampu tersebut tetap hidup.



       Jadi kalau kita amati fenomena ini dan mencoba bereksperimen, coba kita buat seandainya kalau frekwensinya rendah, kita ambil yg konservatif misalnya 1 hz, apa yg terjadi? maka setiap satu detik tegangan akan hilang dan barulah kelihatan lampu akan hidup-mati secara berulang-ulang seperti lampu flip-flop.

       Dari analisa diatas kita bisa tarik kesimpulan bahwa untuk kestabilan beban listrik dibutuhkan frekwensi yg tinggi supaya tegangan menjadi benar-benar halus (tidak terasa hidup-matinya). Nah sekarang timbul pertanyaan kenapa 50 hz atau 60 hz kenapa gak dibuat saja yg tinggi sekalian 100 hz atau 1000 hz biar benar-benar halus. untuk memahami ini terpaksa kita harus menelusuri analisa sampai ke generatornya. Tegangan yg berfrekwensi ini yg biasa disebut juga tegangan bolak-balik (alternating current) atau VAC, frekwensinya sebanding dengan putaran generator.
Maka secara formula N = 120f/P
N = putaran (rpm)
f = frekwensi (hz)
P = jumlah kutub generator, umumnya P = 4
Dengan menggunakan rumus diatas, untuk menghasilkan frekwensi 50 hz maka generator harus diputar dengan putaran N = 1500 rpm, dan untuk menghasilkan frekwensi 60 hz maka generator perlu diputar dengan putaran 1800 rpm, jadi semakin kencang kita putar generatornya semakin besarlah frekwensinya.

       Nah setelah itu apa masalahnya? kenapa gak kita putar saja generatornya dengan putaran super kencang biar menghasilkan frekwensi yg besar sehingga tegangan benar2 halus. Kalau kita ingin memutar generator maka kita membutuhkan turbine,semakin tinggi putaran yg kita inginkan maka semakin besarlah daya turbin yg dibutuhkan, dan selanjutnya semakin besarlah energi yg dibutuhkan untuk memutar turbin. Kalau sumber energinya uap maka makin banyaklah uap yg dibutuhkan, dan makin besar jumlah bahan bakar yg dibutuhkan, dst.

      Para produsen generator maupun turbine tentunya mempunyai batasan dan tentunya setelah para produsen bereksperimen puluhan tahun dengan mempertimbangkan segala sudut teknis maka dibuatlah standard yangg 50 hz dan 60 hz itu, yg tentunya dinilai cukup efektif untuk kestabilan beban dan effisien dari sisi teknis maupun ekonomis.
Eropa menggunakan 50 hz dan Amerika menggunakan 60 hz. Setelah adanya standarisasi maka semua peralatan listrik di desain mengikuti ketentuan ini. Jadi logikanya kalau 50 hz atau 60 hz saja sudah mampu membuat lampu tidak kelihatan kedap-kedip untuk apalagi dibuat frekwensi lebih tinggi yg akan memerlukan turbine super kencang dan sumber energi lebih banyak sehingga tidak efisien.

       Baik tegangan maupun frekwensi dari generator bisa berubah-ubah besarnya berdasarkan range dari beban nol ke beban penuh. sering kita temui spesifikasi menyebutkan tegangan plus minus 10% dan frekwensi plus minus 5%. Ini artinya sistim supplai listrik/generator harus di desain pada saat beban penuh tegangan tidak turun melebihi 10% dan pada saat beban nol tegangan tidak naik melebihi 10%, begitu juga dengan frekwensi.
Alat pengukur frekwensi yang umum dipakai adalah HZ meter.

Minggu, 21 Februari 2016

ARUS LISTRIK Alternating Current (AC)

Tags

Arus listrik atau dalam versi bahasa Inggris sering disebut "electric current" dapat didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Arus listrik memiliki satuan A (Ampere) dan dalam rumus ditulis I. Arus listrik merupakan kelompok partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam arah tertentu.
Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu bahan konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah atau berlawanan arah dengan arah gerak elektron. Satu ampere adalah  sama dengan satu couloumb dari elektron melewati satu titik pada satu detik. Pada hal ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati konduktor atau penghantar. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
Pada mulanya, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, namun sekarang diketahui bahwa arus listrik dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah positif.
Peristiwa mengalirnya arus listrik disebabkan karena adanya elektron yang bergerak. Arus listrik juga dapat diartikan sebagai besarnya tegangan dibagi besarnya resistansi. Terbagi menjadi arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak balik (AC). Definisi arus listrik arus searah dapat kita artikan bahwa arus listrik mengalir secara searah (direct) sehingga pada rangkaian ini ditentukan adanya kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Arus akan selalu mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Sedangkan pada arus listrik bolak balik, arus akan mengalir secara bolak-balik karena disebabkan terjadinya perubahan polaritas tegangan (AC).

Rumus Menghitung Arus Listrik.


Rumus Arus Listrik.

Rumus arus listrik yang dihitung dengan muatan listrik (Q) maka,
I = q / t
Dimana,
 I = arus listrik (ampere)
q  = besarnya muatan listrik (coulumb)
 t  = waktu (sekon)

    Rumus arus listrik yang dihitung dengan tegangan listrik (V) maka,
I = V / R
Keterangan :
 I  = kuat arus listrik (ampere)
V  = tegangan listrik (volt)
R  = resistansi / tahanan listrik (ohm)

    Rumus arus listrik yang dihitung dengan daya listrik (P) maka,
 P = I kuadrat dikali R I = Akar dari ( P / R)
Keteragan :
P : daya listrik (watt)

Teori Arus Listrik.

Beberapa teori yang berhubungan dengan arus listrik yaitu seperti teori hukum ohm dan hukum kirchoff. Pada hukum ohm arus listrik diartikan bahwa besarnya arus yang mengalir melalui kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat tersebut. Sedangkan pada hukum kirchoff menjelaskan tentang arus listrik yang memasuki suatu titik percabangan.
Semua teori adalah benar dan sudah terbukti secara meyakinkan. Jika anda kurang percaya dengan teori yang sudah baku, maka anda bisa melakukan praktek untuk melakukan beberpaa pengujian dan pengukuran.
Caranya buatlah beberapa variasi rangkaian listrik, dan lakukan pengukuran pada setiap variasi, setelah itu cocokkan hasil pengukuran dengan perhitungan secara teori.


Sumber Arus Listrik.

Secara umum kita mengenal beberapa sumber yang mampu menghasilkan arus lisrik yaitu seperti : generator listrik, batere kering dan accumulato. Untuk batere dan accu hanya bisa menyediakan arus listrik searah (dc). Untuk yang pembangkit generator itu contohnya listrik PLN. Generator dikopel dengan turbin pada sistem pembangkit. Sistem pembangit bisa dengan air (PLTA), uap (PLTU), gas (PLTG), surya (PLTS), nuklir (PLTN dan lain sebagainya.


Alat Ukur Arus Listrik.

Arus listrik dapat diukur menggunakan alat yang umum dipakai menggunakan tang ampere (clamp ampere).Dapat dilihat pada gambar dibawah ini untuk cara penggunaan tang ampere pada saat pengukuran.
ARUS LISTRIK
Demikianlah sedikit ulasan tentang definisi arus listrik.

Sabtu, 20 Februari 2016

Pengertian dari Tegangan Listrik

Tags
Pengertian dari Tegangan Listrik
Pengertian dari tegangan listrik adalah beda potensial listrik antara dua titik. Tegangan listrik terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik diantara kedua titik tersebut. Tegangan listrik tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan dan diukur besarnya. Pada nilai tertentu, tegangan listrik bisa berbahaya bagi manusia. Kejadian terkena tegangan listrik pada manusia sering kita sebut dengan kesetrum.Tegangan listrik merupakan perwujudan dari energi listrik. Tegangan listrik bisa dihasilkan melalui pembangkit-pembangkit listrik. Namun dalam skala kecil tidak disebut pembangkit tapi lebih umum dengan penghasil listrik saja. Contoh tegangan listrik yang sering kita temui adalah 220V pada listrik rumah tangga, 1.5V pada battery, 12V pada aki dan pada generator listrik.

Fungsi Tegangan

Tegangan listrik berfungsi sebagai tenaga (power). Untuk bisa bekerja, sebuah rangkaian elektronika membutuhkan tegangan listrik sebagai tenaga "penggeraknya". Oleh karena itu dalam rangkaian, bagian yang menghasilkan tegangan listrik biasanya disebut Power Supply atau Penyuplai tenaga.

Satuan Tegangan

Besarnya tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt dan sering disingkat dengan V saja. Untuk ukuran yang lebih besar bisa menggunakan satuan kiloVolt disingkat kV (1kV=1000Volt) dan MegaVolt disingkat MV (1MV=1.000.000Volt). Sedangkan untuk satuan yang lebih kecil biasanya menggunakan miliVolt disingkat mV (1mV=1/1000Volt) dan mikroVolt disingkat uV (1uV=1/1000000Volt).

Simbol Tegangan

Pada umumnya simbol tegangan listrik dinyatakan dalam V ditulis dengan huruf besar. Pada beberapa kasus juga ditemui penggunaan simbol E, tujuannya agar tidak bingung antara V sebagai simbol dan V sebagai satuan (Volt). Khusus untuk tegangan DC juga bisa ditulis dengan simbol B, yaitu singkatan dari Battery.

Jenis Tegangan

Berdasarkan aliran arusnya, tegangan listrik dibagi menjadi dua, yaitu Tegangan DC dan Tegangan AC. Tegangan DC adalah tegangan dengan aliran arus listrik searah, sedangkan tegangan AC adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik. Masing-masing tegangan ini memiliki fungsi dan aplikasi yang berbeda-beda tergantung kondisi dan kebutuhan.


Tegangan DC

Tegangan dc Adalah tegangan dengan aliran arus searah. Tegangan DC memiliki notasi/tanda positif (+) pada satu titiknya dan negatif (-) pada titik yang lain. Sumber-sumber tagangan DC diantaranya adalah elemen volta, battery, aki, solar cell dan adaptor/power supply DC. Pemasangan tegangan DC pada rangkaian harus benar sesuai kutubnya karena jika terbalik bisa berakibat kerusakan pada kedua bagian. Aplikasi tegangan DC banyak kita jumpai pada peralatan elektronik portabel seperti handphone, remote, sepeda motor, mainan dan pemutar musik portabel. Sekarang ini sudah banyak dipakai sumber tegangan DC berupa battery yang bisa diisi ulang (recharge) jadi jika tegangan listrik pada battery habis bisa dibangkitkan lagi dengan mengisinya.

Tegangan AC

 Adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik. Tegangan AC tidak memiliki notasi/tanda seperti tegangan DC. Oleh karena itu pemasangan tegangan AC pada rangkaian boleh terbalik kecuali untuk aplikasi tegangan AC 3 phase pada motor listrik. Sumber-sumber tegangan AC diantaranya adalah listrik rumah tangga (dari PLN), genset, dinamo sepeda dan altenator pada mobil atau sepeda motor. Ada dua jenis tegangan AC yaitu single phase dan triple phase atau 3 phase. Tegangan listrik AC yang kita pakai sehari-hari merupakan jenis tegangan AC single phase, artinya hanya ada satu phase dan ground/netral. Oleh karena itu tegangan AC single phase hanya membutuhkan dua titik kabel koneksi.
Tegangan AC 3 phase membuthkan tiga kabel untuk bekerja, yaitu dikenal dengan istilah R, S dan T. Tegangan listrik 3 phase banyak dipakai pada dunia industri khususnya untuk menggerakkan motor listrik. Jika kita membutuhkan tegangan AC 3 phase namun hanya memiliki sumber tegangan AC single phase maka kita memerlukan sebuah inverter untuk membuat listrik single phase menjadi 3 phase.

Mengukur Tegangan

Untuk mengetahui besarnya tegangan antara dua titik kita membutuhkan sebuah alat ukur. Ada dua alat ukur yang lazim dipakai untuk mengukur tegangan listrik yaitu Voltmeter (bagian dari Multimeter) dan Oscilloscope. Khusus untuk tegangan AC, dengan Voltmeter/Multimeter kita hanya bisa mengetahui nilai tegangannya saja, sedangkan dengan oscilloscope kita bisa melihat bentuk gelombang sekaligus menghitung frekuensinya.

Blog Archive